Arduino memakai Mikrokontroler AVR, biasanya Atmega. ada beberapa yang memakai Intel dan ARM
sedangkan Mikrokontroler itu bisa memakai apapun. Atmel, PIC, ARM, Motorola, Intel, dan lain-lain.
cuma akhir-akhir ini yang namanya Arduino lebih dikenal dan rasanya memang lebih enak mengucapkan Arduino daripada Mikrokontroler.
Arduino merupakan solusi cepat untuk membangun Sistem Digital Elektronik, mengurangi banyak pekerjaan yang berkaitan dengan solder menyolder. meskipun solder tetap akan digunakan. mustahil bisa menghilangkan solder dari duina hobi Elektronik.
berikut perbedaan Arduino dan Mikrokontroler
ARDUINO:
1. Modul Mikrokontroler siap pakai, banyak pilihan. ada Ori ada KW
2. Siap colok ke PC/Laptop via USB Port, sudah ada USB to Serial. ga usah pake Downloader
3. Meminimalkan penyolderan, buat yang malas nyolder sangat cocok. apalagi IC SMD
4. Pemrograman Bahasa Tingkat Tinggi tanpa memikirkan Register internal Mikrokontroler
5. banyak sekali Library siap pakai. sangat memanjakan pengguna
6. agak mahal, apalagi yang Ori
7. pengerjaan lebih cepat
akan tetapi untuk aplikasi-aplikasi khusus dan berdaya Jual tidak akan sesuai, apalagi jika memakai yang Original, apalagi mengiginkan bentuk yang kecil dan kompak. Arduino susah diterapkan. ini dikarenakan ukuran Board Arduino yang rata-rata berukuran besar. untuk dimasukan ke sistem yang kecil dan kompak susah. kalaupun memakai yang Nano terbatas pada jumlah Port.
CONTOH KASUS NYATA:
ada teman yang meminta membuatkan Jam Sholat dengan ukuran 14x12. bisa dibayangkan dengan ukuran seperti itu akan kesulitan jika memakai Arduino. bagaimana mungkin menambahkan Shift Register 74595 dengan jumlah Seven Segment 24 dengan ukuran 0.46", dan masih harus ditambah LCD 16x2.
pilihan paling tepat ya memakai Atmega128. sistem penyalaan Seven Segmen terpaksa menggunakan Seven Segment Multiplexing System. dan dengan PCB Dual Layer.
jika ukuran yang diminta ukuran 40x60 tentu memakai Arduino Nano sangatlah bisa
MIKROKONTROLER:
1. berbentuk IC
2. harus menyediakan Downloader
3. ilmu Solder menyolder sangat dibutuhkan, apalagi yang SMD
4. Pemrograman bebas. mau pakai C/Arduino, BascomAVR, AVRGCC, CAVR, bahkan Asembly kalu otak kuat
5. ketersediaan Library tidak sebanayak Arduino, tapi bukan suatu masalah
6. lebih murah
7. pengerjaan lebih lama
akan tetapi sangat flexible. mau dibentuk kaya apapun bisa. maksudnya bisa menyesuaiakan dengan kondisi yang ada. seperti contoh kasusu diatas.
KESIMPULANNYA:
terserah mau pakai yang mana.
untuk proyek yang cepat dan tidak membutuhkan spesifikasi tertentu bisa memilih Arduino
untuk aplikasi khusus desain minimalis bisa memakai Mikrokontroler. (AT89xx,AVR Atmega, PIC, Renesas, dll)
semoga bermanfaat artikel PERBEDAAN ARDUINO dan MIKROKONTROLER diatas.
sedangkan Mikrokontroler itu bisa memakai apapun. Atmel, PIC, ARM, Motorola, Intel, dan lain-lain.
cuma akhir-akhir ini yang namanya Arduino lebih dikenal dan rasanya memang lebih enak mengucapkan Arduino daripada Mikrokontroler.
Arduino merupakan solusi cepat untuk membangun Sistem Digital Elektronik, mengurangi banyak pekerjaan yang berkaitan dengan solder menyolder. meskipun solder tetap akan digunakan. mustahil bisa menghilangkan solder dari duina hobi Elektronik.
berikut perbedaan Arduino dan Mikrokontroler
ARDUINO:
1. Modul Mikrokontroler siap pakai, banyak pilihan. ada Ori ada KW
2. Siap colok ke PC/Laptop via USB Port, sudah ada USB to Serial. ga usah pake Downloader
3. Meminimalkan penyolderan, buat yang malas nyolder sangat cocok. apalagi IC SMD
4. Pemrograman Bahasa Tingkat Tinggi tanpa memikirkan Register internal Mikrokontroler
5. banyak sekali Library siap pakai. sangat memanjakan pengguna
6. agak mahal, apalagi yang Ori
7. pengerjaan lebih cepat
akan tetapi untuk aplikasi-aplikasi khusus dan berdaya Jual tidak akan sesuai, apalagi jika memakai yang Original, apalagi mengiginkan bentuk yang kecil dan kompak. Arduino susah diterapkan. ini dikarenakan ukuran Board Arduino yang rata-rata berukuran besar. untuk dimasukan ke sistem yang kecil dan kompak susah. kalaupun memakai yang Nano terbatas pada jumlah Port.
CONTOH KASUS NYATA:
ada teman yang meminta membuatkan Jam Sholat dengan ukuran 14x12. bisa dibayangkan dengan ukuran seperti itu akan kesulitan jika memakai Arduino. bagaimana mungkin menambahkan Shift Register 74595 dengan jumlah Seven Segment 24 dengan ukuran 0.46", dan masih harus ditambah LCD 16x2.
Desain Jam Sholat Mini 14x12 cm
pilihan paling tepat ya memakai Atmega128. sistem penyalaan Seven Segmen terpaksa menggunakan Seven Segment Multiplexing System. dan dengan PCB Dual Layer.
jika ukuran yang diminta ukuran 40x60 tentu memakai Arduino Nano sangatlah bisa
MIKROKONTROLER:
1. berbentuk IC
2. harus menyediakan Downloader
3. ilmu Solder menyolder sangat dibutuhkan, apalagi yang SMD
4. Pemrograman bebas. mau pakai C/Arduino, BascomAVR, AVRGCC, CAVR, bahkan Asembly kalu otak kuat
5. ketersediaan Library tidak sebanayak Arduino, tapi bukan suatu masalah
6. lebih murah
7. pengerjaan lebih lama
akan tetapi sangat flexible. mau dibentuk kaya apapun bisa. maksudnya bisa menyesuaiakan dengan kondisi yang ada. seperti contoh kasusu diatas.
KESIMPULANNYA:
terserah mau pakai yang mana.
untuk proyek yang cepat dan tidak membutuhkan spesifikasi tertentu bisa memilih Arduino
untuk aplikasi khusus desain minimalis bisa memakai Mikrokontroler. (AT89xx,AVR Atmega, PIC, Renesas, dll)
semoga bermanfaat artikel PERBEDAAN ARDUINO dan MIKROKONTROLER diatas.
Artikel Terkait
PERBEDAAN ARDUINO dan MIKROKONTROLER
4/
5
Fauzi hp
1 komentar:
Terima kasih penjelasannya🙏
Reply