ANTENA

Artikel tentang Antena ini bukanlah hasil pemikiranku, akan tetapi saya ambil dari sebuah buku VADEMEKUM ELEKTRONIKA karya bapak Wasito S. beliau menggunakan gaya bahasa yang baku dan sedikit aneh menurut saya, VADEMEKUM adalah sebuah Kamus Elektronika yang siap digunakan untuk merancang ataupun menyelesaikan permasalahan Elektronik. saya hanya mengubah sedikit biar lebih enak untuk dibaca, walaupun masih sangat aneh dan mungkin sulit dipahami jika hanya sekali membaca saja. dan berikut ulasan mengenai Antena ala bpk Wasito S.

Antena adalah piranti yang berfungsi untuk memancarkan dan menerima Gelombang Elektromagnetik (Gelombang Radio). dalam komunikasi Radio dua arah satu antena berfungsi memancarkan dan menerima SInyal radio. sedangkan sistem Antena adalah semua yang menyangkut komponen diantara Pemancar dan penerima, yaitu Kabel Transmisi, Trafo Penjodoh, Balun, dan Antena itu sendiri.

ANTENA

hanya Antena yang boleh memancarkan Gelombang Radio, Kabel Transmisi, dan komponen-komponen lain tidak boleh memancarkan. akan tetapi kondisi seperti sulir terapai dalam Praktek. Antena mempunyai sifat seperti kabel transmisi yang sangat berhubungan erat denganpanjang, impedansi, tegangan , dan arus. Antena yang beresonansi memiliki sifat yang sama dengan kabel transmisi yang beresonansi pula.

Antena dipasang secara vertikal maupun horisontal. sehingga polarisasi gelombang akan mengikuti sistem yang digunakan. dalam suatu komunikasi jarak pandang atau Line of Sight Comunication akan didapat tenaga sinyal yang maksimal apabila pada ujung-ujungnya terdapat polaritas yang sama.

IMPEDANSI ANTENA
pada terminal antena arus tidak benar-benar 0V. sebab pada titik tersebut ada resistansi., yaitu resistansi frekuensi tinggi dari kawat dan resistansi pancaran. impedansi (Z) pada suatu titik antena adalah sama dengan hasil bagi V/I dititik itu. impedansi pada suatu titik di antena adalah sangat penting sekali untuk diketahui jika mau menghubungkan titik tersebut ke saluran transmisi.

impedansi pada titik itu harus benar-benar sama dengan impedansi karakteristik (Zk) saluran transmisi. kalu impedansi tidak sama atau tidak jodoh maka pelimpahan daya dari saluran transmisi ke Antena tidak akan maksimal.

dalam praktek sesungguhnya sangat sulit untuk memperoleh matching yang benar, SWR dengan nilai tidak melibihi 3:1 sudah bisa dikatakan bagus. akan tetapi dalam komunikasi VHF matching yang baik sangat diperlukan karena kerugian atau loss yang ada disaluran transmisi sendiri cukup menyulitkan.

Resistansi Ohm Antena adalah Resistansi pada Antena yang menyebabkan timbulnya panas. Resistansi ini merupakan kerugian. dalam praktek Resistansi inidemikian kecil sehingga dapat diabaikan. Resistansi pancaran adalah Resistansi Fiktif atau khayalan yang mendisipasikan daya yang sama besar dengan daya yang terpancar dari Antena.

Resistansi pancaran adalah resistansi yang berguna. kian besar harganya kian baik.

LEBAR JALUR (BANDWIDTH) ANTENA
antena mempunyai sifat-sifat seperti rangkaian LC. dengan ukuran fisik yang benar dan pada frekuensi resonansi Antena itu bersifat Ohm bagi sumber, yaitu saluran transmisi. Resistansi yang ada padanya adalah Resistansi Pancaran + Resistansi Ohm. jika Frekuensi yang diumpankanke Antena berubah, ANtena tidak akan beresonansi lagi. maka Resistansi Antena berubah menjadi bersifat Reaktansi.

lebar jalur=frekuensi resonansi/Qresonansi

jadi yang dimaksud lebar jalur adalah deret frekuensi yang masih dapat diumpankan kepada Antena dan masih akan dapat dipanarkan dengan baik tanpa kerugian yang mencolok dalam rentang atau interval tertentu. dan sangat berhubungan dengan harga SWR tertentu

contoh:untuk SWR dengna nilai 2:1 lebar jalurnya 3.5 - 3.8 MHz

ada pula pengertian lebar jalur penguatan atau Gain Bandwidth. lebar jalur penguatan adalah dari frekuensi sekian sampai sekian MHz, pada penguatan sekian db. ada pula istilah lebar jalur bandingan muka belakang atau Front to Back Ratio bandwidth. makin besar penguatan makin sempitlah Lebar Jalur Antena. makin rendah frekuensi operasi sebuah Antena makin sempitlah lebar jalurnya. dengan Q di anggap tidak berubah.

SUDUT PANCAR ANTENA
sudut pancar antena

sudut vertikal dari pancaran maksimum adalah yang terpenting, terutama untuk frekuensi yang semakin tinggi. maka dari itu agar pantulan dari Bumi dapat memperkuat pancaran gelombang ruang, dengan sudut pancar yang paling menguntungkan, maka antena harus didirikan pada ketinggian yang sesuai. umumnya sudut-sudut rendah adalah yang paling efektif. untuk Frekuensi 14 MHz antena perlu setinggi 1/2 lamda. atau lebih baik lagi antara 3/4 lambda......1 lamda. untuk Frekuensi 28 MHz perlu setinggi 1 lambda atau lebih. untuk frekuensi 7MHz lebih rendah lagi. sudut panar yang tinggi adalah yang efektif.

ketinggian-ketinggian tersebut di atas mudah direalisir. sebab semakin tinggi frekuensi, ukuran Antena semakin pendek. sebagai contoh antena 14 MHz adalah sepanjang kurang lebih 21 meter. berarti antena akan dapat diberdirikan setinggi 1/2 lambda atau 10 meter diatas bumi. Antena dengan polaritas Horisontal tidak akan memanar dengan baik ke arah sisi-sisi lebar. kalau berada kurang dari 1/2 lambda diatas bumi. jadi jika hendak mengarahkan panaran antena tersebut ke arah sisi lebar maka perlu sekali antena berada paling rendah 1/2 lambda diatas bumi.

ANTENA DUA KUTUB (DIPOLE ANTENA)


ANTENA DIPOLE

Antena Dipole 1/2 lambda disebut juga antena Hertz. antena direntangkan seara horisontal

Antena Dipole 1/4 lambda. disebut juga antena Marconi

pola pancaran dalam gambar diatas adalah yang ideal. yaitu jika Antena berada jauh diatas permukaan bumi (dalam ruang). Bumi memantulkan Gelombang Elektromagnet. karena itu Bumi berpengaruh kepada bentuk pola panaran Antena.

ANTENA FOLDED DIPOLE
ANTENA FOLDED DIPOLE

Antena Folded Dipole mempunyai impedansi 280 ohm dititik umpannya. antena ini akan dapat diumpani dari saluran transmisi balans dengan Zk=300 ohm. biasanya untuk dipakai pada pesawat penerima televisi.pola pancarannya menyerupai panaran antena dua kutub biasa.

ANTENA YAGI
ANTENA

dirancang untuk memperbaiki efek arah. dibelakang antena dua kutub ditambahkan sebuah Reflektor atau pemantul. panjang reflektor antra 5 - 6 % dari Driver antena dua kutub. jarak antara reflektor dan Driver 0.2 lamda. driver antena dapat berupa dua kutub biasa (Dipole) ataupun Dua kutub Folded Dipole.

Artikel Terkait

ANTENA
4/ 5